METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI
PENELITIAN
PENELITIAN
Pendahuluan
Penelitian adalah merupakan
suatu kegiatan penyelidikan yang logis, sitematis, dan objektif untuk
memecahkan sebuah masalah.
Masalah
adalah harapan atau keinginan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
•
Pengertian
masalah penelitian yang dapat diangkat untuk diteliti secara ilmiah memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:
1. Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai
suatu tantangan bagi peneliti untuk dipecahkan dengan mempergunakan keahlian
atau kemampuan profesionalnya
2. Masalah penelitian merupakan kondisi yang menunjukkan
kesenjangan (gap) antara
peristiwa atau keadaan nyata (das
sain) dengan tolok ukur tertentu (das
sollen) sebagai kondisi ideal atau seharusnya bagi peristiwa atau
keadaan tertentu.
3. Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul
terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesaksian tentang tingkat kebenarannya suatu peristiwa atau
keadaan
Untuk
membantu peneliti muda dalam usaha menyeleksi dan merumuskan masalah dan
sub-masalah yang patut dibahas secara ilmiah ada beberapa kriteria yang perlu
mendapat perhatian :
1. Masalah penelitian harus dipilih yang berguna untuk
diungkapkan.
2. Masalah yang dipilih harus relevan dengan kemampuan
atau keahlian peneliti.
3. Masalah penelitian harus menarik perhatian untuk
diungkapkan.
4. Masalah penelitian sedapat mungkin menghasilkan sesuatu
yang baru.
5. Masalah penelitian harus dipilih yang dapat dihimpun
datanya secara lengkap dan obyektif.
6. Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga
tidak boleh terlalu sempit
Dua pendekatan untuk memperoleh kebenaran :
·
Pendekatan
non ilmiah
·
Pendekatan
ilmiah
Pendekatan non ilmiah
antara lain :
1.
akal sehat
2.
prasangka
- intuisi
- penemuan kebetulan dan coba-coba
- pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis
Pendekatan ilmiah
Dengan pendekatan ilmiah orang berusaha untuk
memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka
untuk diuji oleh siapa saja yang berkehendak untuk mengujinya.
Metode Dasar dan Macam Penelitian
•
Penelitian
Historis yaitu bertujuan membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasikan, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh
kesimpulan yang kuat dan akurat.
•
Penelitian
Deskriptif,
yaitu bertujuan membuat penggambaran (deskripsi) secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
•
Penelitian
Perkembangan yaitu bertujuan menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau
perubahan sesuai fungsinya.
•
Penelitian
Kasus dan Penelitian Lapangan yaitu bertujuan mempelajari secara intensif latar belakang
dan keadaan sekarang (termasuk interaksinya) suatu unit social.
•
Penelitian
Korelasional yaitu bertujuan mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada
suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan koefisien korelasi.
•
Penelitian
Kausal Komparatif yaitu bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan cara : berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada
(fakta), mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab
melalui data tertentu.
•
Penelitian
Eksperimental Sungguhan yaitu bertujuan menyelidiki kemungkinan adakah
saling hubungan sebab-akibat
dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih
eksperimental dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan itu.
•
Penelitian
Eksperimental Semu yaitu bertujuan memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan
semua variabel yang relevan.
•
Penelitian
Tindakan yaitu bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara
pendekatan baru agar lebih mendekati sempurna dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung
di dunia kerja atau dunia aktual lain.
Rencana Penelitian
Untuk melakukan observasi dengan tujuan tertentu atau
suatu penelitian jelas diperlukan suatu rencana kegiatan yang terinci,
yang umum disebut rencana atau proposal penelitian
Suatu rencana penelitian pada umumnya memuat
pembahasan tentang sub-pokok bahasan sbb:
1. Latar belakang
2. Tujuan Penelitian
3. Hipotesis
4. Metode Pengumpulan Data
5. Metode Analisis
Latar belakang
Pada dasarnya latar belakang menjelaskan apa sebab
penelitian dilakukan. Akan tetapi dianjurkan, pembahasannya disertai dengan
hasil penelitian terkait yang telah dilakukan sendiri maupun oleh peneliti
lain. Selanjutnya
dapat dikemukakan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain.
Latar belakang yang baik atau sempurna akan sangat
menunjang penentuan permasalahan yang akan dikemukakan.
Menentukan atau mendefinisikan permasalahan dipandang
merupakan bagian yang terpenting dalam menyusun rencana penelitian.
Permasalahan pada umumnya dikemukakan dengan kalimat
bentuk pertanyaan, tetapi tidak merupakan keharusan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat dibedakan antara tujuan umum
dan tujuan khusus. Secara sederhana tujuan suatu penelitian merupakan jawaban
atau hasil pemecahan masalah yang dikemukakan
Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu argument/dugaan
sementara yang akan diuji
kebenarannya dimana tidak setiap penelitian harus menuliskan hipotesisnya.
Dalam bidang teknik sering kali hipotesis ini
dimasukkan dalam tinjauan pustaka atau studi literatur apabila sudah ada
sebelumnya atau jika itu merupakan perbaikan atau modifikasi dapat kita
kemukakan terlebih dahulu.
Metode Pengumpulan Data
Dalam bagian ini dikemukakan antara lain populasi,
sampel dan cara pemilihannya, ukuran sampel, variabel dan instrumen yang akan
digunakan. Jika menggunakan data sekunder atau primer yang dikumpulkan oleh
peneliti lain atau lembaga tertentu, hal-hal tersebut juga dikemukakan.
Atau dengan kata lain bahan atau alat yang dibutuhkan untuk mendukung
penelitian.
Metode Analisis
Banyak sekali metode yang digunakan, berdasar
pengalaman sering digunakan metode analitis statistika, yang merupakan
perhitungan-perhitungan matematis untuk melihat kecenderungan suatu obyek
penelitian. Ditinjau dari variabel yang diteliti dapat juga digunakan metode
analisis multivariat yang menghubung-hubungkan proses antara berbagai variabel.
Bentuk Pengamatan
Dengan memperhatikan perbedaan cara pengamatan atau
bentuk observasi yang dilakukan, penelitian dapat dibedakan dalam kelompok
sebagai berikut:
1. Eksperimen yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen
alamiah
- Penelitian Survai
- Penelitian Partisipasi
- Penelitian Kepustakaan
Eksperimen
•
Pada
dasarnya eksperimen dilakukan untuk mempelajari bagaimana pengaruh sebuah
perlakuan atau lebih terhadap variabel respon yang diperhatikan.
•
Misal
pengaruh unsur silikon terhadap besi cor kelabu (laboratorium), pengaruh pupuk
atau obat tertentu pada hasil padi (alami/laboratorium) dan pengaruh penggunaan
ganja terhadap masyarakat (alami).
Penelitian Survai
•
Penelitian
survai selalu dikaitkan dengan sampel, sehingga penelitian survai (survey research) juga disebut sampel survai.
•
Misalnya, untuk
mempelajari kadar pencemaran sungai dan perilaku penympangan seksual pada
mahasiswa diambil sampel yang selalu merupakan bagian yang sangat kecil dari
air sungai dan para mahasiswa yang ingin dipelajari.
Penelitian Partisipan
Dalam penelitian semacam ini, si peneliti melakukan
pengamatan atau observasi dengan berada di wilayah atau lingkungan yang
diteliti sehingga proses dan peristiwa yang ada dapat dipelajari.
Pada umumnya penelitian ini digunakan untuk penelitian
bidang sosial, berkaitan dengan kegiatan ini kedudukan pengamat dapat berstatus
sebagai :
•
peserta penuh (complete
participant)
•
peserta sebagai
pengamat (participant-as-observer)
•
pengamat sebagai
peserta (observer-as-participant)
•
pengamat penuh (complete
observer)
Penelitian Kepustakaan
Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian
yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian
baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan.
Contoh-contoh penelitian semacam ini adalah penelitian
sejarah, berbagai penemuan rumus-rumus dibidang matematika dan statiska, dan
lain sebagainya.
Sumber
Kesalahan dalam Rencana Penelitian
Isaac dan
Michael (1981) mengemukakan 8
(delapan) macam kesalahan dalam rencana penelitian sebagai berikut :
1. Surrogate information error, variasi / perbedaan antara data atau informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan dengan data yang dipikirkan atau
diperhatikan si peneliti.
- Measurement error, perbedaan antara informasi / data yang dipikirkan
oleh si peneliti dengan data yang dihasilkan oleh proses pengukuran
- Experimental error, perbedaan antara pengaruh sebenarnya dari
variabel bebas (faktor eksperimen) dengan pengaruh yang nampak atau
diberikan sebagai hasil analisis
- Population specification error, perbedaan antara populasi yang diperlukan untuk
memberikan informasi dengan populasi yang diperhatikan oleh si peneliti
- Frame error, perbedaan antara populasi yang dinyatakan atau didefinisikan oleh
si peneliti dengan daftar unit atau anggota populasi yang dipakai.
- Sampling error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan
memakai metode pemilihan sampel probabilitas
- Selection error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan
memakai metode pemilihan nonprobabilitas
- Nonresponse error, perbedaan antara sampel yang terpilih dengan
sampel yang sebenarnya direncanakan dalam penelitian.
Validitas dan Reliabelitas
Istilah validitas (validity) dipakai berkaitan
dengan hasil pengukuran atau pengamatan, sedang istilah reliabilitas (reliability)
dipakai berkaitan dengan alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran (alat
ukur atau instrumen pengumpulan data)
Validitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat
kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah
yang hendak diungkapkannya. Dari sudut instrumen, pengukuran adalah kemampuan
instrumen penelitian untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dan
benar.
Validitas berarti juga bahwa instrumen penelitian
merupakan bukti kemampuannya dalam mengungkapkan sesuatu atau yang diukur atau
diamati oleh peneliti, sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan.
Reliabelitas atau tingkat ketetapan (consistency
atau keajegan) adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengumpulkan
data secara tetap dari sekelompok sampel.
Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi
cenderung menghasilkan data yang sama tentang suatu variabel atau
unsur-unsurnya, jika diulangi pada waktu yang berbeda pada kelompok sampel yang
sama.
Setiap
pengukuran atau deretan pengukuran dapat termasuk dalam klasifikasi :
- neither valid nor reliable (tidak valid dan tidak
reliabel)
- valid but not reliable (valid tetapi tidak
reliabel)
- reliable but not valid (reliabel tetapi tidak
valid)
- valid and reliable (valid dan reliabel)
Dalam hal ini kita menyadari bahwa alat ukur dan hasil
pengukuran berkaitan atau merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, sehingga
kriteria validitas dan reliabilitas tidak dapat berdiri sendiri.
Dan, kita selalu berusaha untuk membuat atau memakai
alat ukur yang terpecaya (reliable) dengan hasil pengukuran yang valid.
Category: olahraga
0 komentar